Itulah percakapan singkat kami mengawali pembukaan program dialog interaktif kominfo yang disiarkan langsung TVRI Kaltim (25/12/2013) dengan tema "Esensi Perayaan Natal Tahun 2013". Pada kesempatan tersebut kami juga membahas dan menghubungkan bagaimana pemaknaan Natal dengan berbagai kondisi yang saat ini tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia tak terkecuali Kalimantan Timur. Saat ini banyak kondisi yang membuat kita terkadang miris, salah satunya krisis moral yang tengah menyerang bangsa ini, mulai dari kasus pelecehan seksual, perampokan, pencurian, pertikaian antar etnis, suku atau agama, maupun permasalahan Korupsi yang banyak menjerat para pejabat Negara dan menjebloskan mereka ke Hotel Prodeo.
"Permasalahan krisis moral khususnya korupsi saat ini sangat sulit untuk dihilangkan, jika upaya yang dilakukan hanya sebatas penindakan secara hukum saja. Dalam momen Natal kali ini, hal yang perlu dilakukan untuk dapat mengikis atau perlahan mengatasi korupsi adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran dalam diri kita untuk meningkatkan keimanan guna membentengi setiap individu dari tindakan yang merugikan dan merampas hak-hak orang lain" tutur pendeta Sisca.
Sementara pendeta Lukas menambahkan bahwa ketika tingkat kesadaran kita sebagai individu sudah tumbuh dan mampu menjadi benteng barulah ini akan menjadi bibit teladan yang dapat dijadikan panutan bagi generasi muda penerus bangsa, karena saat ini kita juga merasakan bahwa telah terjadi krisis keteladanan, sebagai contoh kasus krisis keteladanan yang sangat memukul bangsa ini adalah ketika beberpa pejabat tinggi negara yang seharus menjadi tauladan dan berjuang untuk ikut membrantas korupsi malah terjerumus dalam kasus itu, sebut saja ketua MK akil muchtar yang tertangkap tangan menerima suap. Keteladanan memang sudah seharusnya diawali dari kesdaran bukan malah sebaliknya, dijadikan keteladanan terlebih dahulu baru disertai denga upaya menumbuhkan kesadaran, tentu ini akan sangat melemahkan.
Sesi perbincangan terkahir kami dalam dialog yang merupakan kerjasama antara TVRI Kaltim dengan Dinas komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim edisi khusus perayaan Natal, menyinggung mengenai kerentanan saat ini terjadi gesekan antra suku, etnis maupun agama. Pendeta sisca menuturkan bahwa gesekan sudah pasti akan terjadi ketika ada perbedaan dan hal ini tidak dapat dihindarkan, kunci utama yang dapat dilakukan saat ini adalah bagaiamana cara merubah dan menjaga agar gesekan yang terjadi tidak menjadi percikan api melainkan akan menjadi penguat satu sama lainnya ditengah perbedaan. Caranya bagaimana? Tetap dengan cara meningkatkan kesadran kita sebagai makhluk sosial yang harus senantiasa bersama hidup dalam kedamaian. Damai dalam keberagaman merupakan esensi kedamaian dan keindahan yang sesungguhnya, seperti halnya suatu musik atau instrumen dibangun dan diciptakan dari keberegaman atau perbedaan nada yang disatukan menjadi keindahan lantunan suara. Selamat Natal dan Tahun baru 2014, semoga damai dihati, damai di dunia dan damai selamanya,,,,
Oleh : I Made Kertayasa/ Interviewer Dialog Kominfo TVRI Kaltim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar