Pertunjukan yang ditampilkan oleh pesulap yang mengaku datang dari makasar malam itu memperembahkan tema potong leher, dari temanya saja sudah membuat orang yang berkerumun enggan untuk meninggalkan tempat itu. Tampak diantara masyarakat yang menyaksikan terdiri dari para pemuda, orang tua dan beberapa anak kecil, mereka seakan tidak mau menggedipkan mata sedikit pun saat pertunjukan dimulai. Sang pesulap memulainya dengan meminta salah satu pemuda yang merupakan anggotanya untuk berbaring dilantai tanpa mengenakan baju dan hanya mengenakan celana kolor, selanjutnya anggota pesulap yang lain menutupi tubuh pemuda yang terbaring tersebut dengan sebuah kain hitam (diwarnai dengan suara hembusan angin yang dibuat oleh mulut pesulap serta lantunan ayat-ayat islam membuat suasana sedikit mencekam), setelah ditutupi dengan kain hitam kemudian tubuh pemuda itu pun ditutupi oleh sebuah tenda kecil dengan kilah agar masayarakat tidak begitu fulgar menyaksikan aksi pemotongan leher yang akan segera dilakukan oleh pesulap tersebut. Menariknya saat perhatian masyarakat yang hadir tertuju pada penantian atraksi penggorokan, sang pesulap pun memanfaatkan pertunjukan pengobatan dengan meminta kesediaan salah satu masyarakat yang hadir untuk menjadi relawan, tentunya dengan keluhan kesehatan yang akan diobati (persis urutan pertunjukannya seperti yang saya saksikan 15 tahun lalu). Tak lama setelah itu pertunjukan penggorakan pun dilakukan meski tidak dilihat langsung sebuah pisau menancap dileher pemuda itu penontonpun cukup tegang dibuatnya, karena setelah penggorakan itu dilakukan di balik tenda dan kain hitam yang menutupi tubuh pemuda itu. Hasilnya dipertunjukan kepada penonton dengan sekejap membuka kain hitam dan tenda, terlihat pisau telah menancap tepat dileher pemuda itu disertai dengan kucuran darah, memang cukup mengerikan melihat pertunjukan itu dan dengan seketika tubuh pemuda itu pun cepat-cepat ditutup kembali. Setelah itu sang pesulap kembali mengarahkan perhatian penonton kepada relawan yang ingin disembuhkan sebelum pencabutan pisau dilakukan. Tentu ini menjadi trik yang cukup berhasil membuat penonton tidak beranjak kemana mana.
Setelah pertunjukan penyembuhan dilakukan, sang pesulappun akhirnya menyampaikan tujuan utamanya yaitu menjual obat-obatan yang dibawa, semua obat yang ditawarkan berupa cairan entah mengapa saat ditawarkan banyak sekali penonton yang tertarik, dengan dalih obat yang dibawa terbatas persediaannya, penonton pun berebutan untuk mendapatkannya karena bagi penonton yang membeli obat seharga Rp 30.000 tersebut juga diberikan sejenis ikat pinggang hitam yang bertuliskan asmaul husnah (nama-nama suci tuhan dalam agama islam) yang konon kata sang pesulap, barang yang diberikan itu akan dapat menjadi penangkal dari berbagai gangguan ilmu hitam dan dapat mempermudah mencapai kesuksesan (ini yang menarik bagi saya, ternyata masih banyak masyarakat yang mendambakan kesuksesan hanya dengan mengorbankan Rp 30.000 dan berbekal ikat pinggang hitam itu, padahal sang pesulap dalam penampilannya selalu memutar ayat-ayat suci agama islam, apakah ini bukan berarti musrik???seperti yang selalu disampaikan oleh para ulama), tapi apapun itu namanya malam itu saya cukup kagum dengan penampilan sang pesulap yang sekaligus juga penjual obat tradisional itu, karena dengan trik dan kemampuan publik speakingnya, dia mampu untuk mempengaruhi orang lain. Waooooowwwww,,,,,,keren he,,,,,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar